Minggu,22 Agustus 2021 telah diselenggarakan Webinar Literasi Keuangan Rumah Tangga dengan narasumber dari Tim Diklat yaitu Bapak Silvester Noveantara. Pelatihan ini ditargetkan untuk pasangan suami istri dan juga yang belum menikah sebagai bekal ilmu yang digunakan untuk siapapun, semakin muda mengaplikasikan ilmu ini semakin baik demi kesejahteraan dan kemapanan. Literasi keuangan ini gratis untuk anggota biasa dan anggota luar biasa berserta pasangannya, dengan fasilitas mendapatkan e-sertifikat bagi seluruh peserta webinar. Dengan webinar tidak ada batasan ruang dan waktu sehingga lebih banyak menjangkau banyak anggota dimanapun berada dan juga mempermudah para anggota mengikuti diklat dasar dimana saja mereka berada. Peserta webinar ini diikuti oleh para anggota di 3 (tiga) provinsi yaitu Bali, NTB dan DIY yang sudah mendaftar via google form. Peserta webinar sebagian besar dari anggota Kantor Pusat, Kantor Renon, Kantor Gianyar, Kantor Tuban, Kantor Tabanan, Kantor Lombok dan Kantor Yogyakarta sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang peserta.
Pelatihan ini dimulai tepat pukul 10.00 WITA diawali dengan salam pembuka dan doa pembuka oleh MC, dilanjutkan dengan presensi peserta via link yang dibagikan. Kemudian MC memperkenalkan Bapak Silvester Noveantara selaku narasumber dan juga Ketua Pengurus KSP Wisuda Guna Raharja. Selanjutnya waktu diberikan kepada Bapak Vian, sapaan akrab Bapak Silvester Noveantara, untuk mengupas tuntas tentang Literasi Keuangan Rumah Tangga untuk membangun kemapanan finansial.
Materi Literasi Keuangan Rumah Tangga yang disampaikan oleh Pak Vian antara lain Falsafah Uang, Neraca, Pondasi Keuangan, Cash Flow, Financial Freedom, Mengelola Hutang dan Wealth Creation.
Uang mempunyai dwi fungsi yaitu fungsi manifest yaitu uang berfungsi sebagai alat pertukaran ekonomi dan fungsi laten yaitu uang berfungsi sebagai alat ukur status sosial seseorang. Kelompok mengelola uang jalan menuju kaya rumusnya adalah Dapat Duit->Tabung->Bayar Hutang->Belanja. Apabila kita dapat menerapkan prinsip tersebut, kita dapat mengelola uang kita dengan tepat dan bijaksana. Untuk mencapainya diperlukan neraca dengan tujuan yaitu menyiapkan laporan kekayaan bersih personal atau keluarga, memahami manfaat laporan kekayaan bersih sebagai acuan dalam merencanakan kebebasan finansial dan menyadari bahwa kebebasan finansial dapat dicapai melalui perencanaan dan pengelolaan uang yang tepat.
Mapan Finansial dibangun melalui 4 (empat) pondasi yaitu dana kesehatan, dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun. Yang pertama terkait Dana Kesehatan bertujuan untuk melindungi aset, menjaga produktifitas dan memperpanjang masa produktifitas yang penempatannya bisa lewat kartu kesehatan dari pemerintah, tempat kerja ataupun mandiri. Yang kedua terkait Dana Darurat adalah dana yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan darurat. Dana darurat yang ideal untuk single tanpa tanggungan adalah 2-3 bulan gaji atau pengeluaran, dana darurat yang ideal untuk yang sudah menikah dengan 2 anak adalah 6-9 bulan gaji atau pengeluaran, serta dana darurat yang ideal untuk yang sudah menikah dengan 3 anak atau lebih adalah 9-12 bulan gaji atau pengeluaran. Contoh penempatan dana darurat di Wigura dapat lewat tabungan sibuhar ataupun sisuka. Yang ketiga terkait Dana Pendidikan perlu disiapkan sejak dini dengan alasan antara lain tingginya biaya pendidikan, setiap tahun biaya pendidikan naik, ekonomi tidak selalu stabil, adanya resiko hidup, jenjang pendidikan yang sudah pasti serta agar tidak menjadi beban dimasa yang akan datang. Contoh mempersiapkan dan menempatkan dana pendidikan di Wigura antara lain di tabungan Pandawa dengan bunga 6-7 persen per tahun. Yang keempat terkait Dana Pensiun, kenapa membutuhkan dana pensiun karena semua orang pasti pensiun, perubahan budaya mau mandiri, tunjangan pemerintah atau perusahaan yang sangat terbatas, kemungkinan harapan hidup makin panjang dan tidak menjadi beban generasi mendatang. Contoh mempersiapkan dan menempatkan dana pensiun di Wigura antara lain di tabungan Wigura plus dengan bunga 7 persen per tahun.
Materi Anggaran Belanja Keluarga, bertujuan bagaimana mengatasi masalah ekonomi keluarga, membebaskan diri dari hidup gali lubang tutup lubang, menyiapkan pondasi keuangan dan untuk terbangunnya keserasian dalam keluarga dengan harapan dapat mengontrol pengeluaran, membangun watak, menciptakan damai dalam rumah tangga dan perasaan aman serta stabil. Prioritas pengeluaran dibagi menjadi lima antara lain pengeluaran yang bersifat sosial yaitu 2,5 s/d 10%, pengeluaran untuk cicilan hutang yaitu maksimal 35%, pengeluaran untuk asuransi yaitu minimal 10%, pengeluaran untuk tabungan yaitu minimal 10% dan pengeluaran untuk biaya hidup yaitu 40-60%. Dengan adanya cashflow yang baik dimana pendapatan lebih besar daripada pengeluaran, maka sisanya untuk investasi untuk dijadikan pendapatan pasif. Cashflow quadrant terbagi menjadi 4 (empat) bagian antara lain employee, self employed, bussines, dan investor, kalau bisa kita terapkan semua untuk passive income.
Financial Freedom adalah kondisi dimana seseorang bebas secara finansial dalam artian keadaan dimana seseorang memiliki kekayaan yang mencukupi segala kebutuhannya untuk hidup tanpa harus bekerja sangat keras dan aktif untuk memenuhi kebutuhan yang sangat dasar seperti makan ataupun membeli pakaian.
Alasan kita harus produktif adalah untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan kebaikan. Manusia yang produktif adalah manusia yang memanfaatkan segala potensi yang dimiliki serta dapat membangunkan raksasa atau potensi dalam dirinya. Kalau kita perlu menambah penghasilan maka perlu buat strategi apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjaakan, bagaimana mengerjakan dan kapan pekerjaan itu akan selesai, nikmati dan setialah pada prosesnya untuk mencapai kebebasan finansial.
Selama webinar literasi keuangan tersebut, diselingi tanya jawab dan juga diselingi kuis di setiap sesi yang disampaikan yang dipandu oleh Pak Vian. Peserta yang beruntung mendapatkan hadiah tabungan sibuhar masing-masing senilai Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) antara lain Yuliana Silvi Gedo, Wihelmus Jemarut, Katarina Melia Indah Sari, Maria Angelica Md. Saraswati dan Aida Mulyani.
Acara ditutup dengan salam penutup, doa penutup oleh MC serta pengisian tanggapan untuk saran, kritikan dan pesan webinar. Dari semua tanggapan yang masuk peserta merasa puas dan senang mendapat ilmu dari webinar dan banyak yang mengusulkan untuk mengadakan webinar lanjutan. Panitia juga memfollow up peserta yang minta ilustrasi tabungaan pandawa untuk mulai menabung dan investasi mulai lebih dini tanpa menunda-nunda. Selanjutnya e-sertifikat webinar dalam bentuk pdf dikirim ke peserta yang mengikuti webinar via WhatsApp.
Sampai jumpa di webinar diksar berikutnya……